Halaman

Rabu, 04 April 2012

Makna Sebuah Persahabatan

D
i sebuah kota yang indah, bersih, nyaman dan tenang. Ada sebuah persahabatan yang terdiri dari tiga cowok dan dua cewek. Nama persahabatan mereka adalah S.M.I.L.E.  S.M.I.L.E adalah singkatan dari S = Sue, M = Mike, I = Ivan, L = Lavender, E = Elder. Mereka berlima adalah sahabat – sahabat yang saling mengerti dan membantu sesame saat duka atau pun suka.
       S.M.I.L.E  sudah terbentuk sejak mereka masih kecil. Mungkin sudah ada 13 tahun persahabatan mereka terjalin. Persahabatan ini terjalin sejak mereka masih kecil, karena orang tua mereka juga saling akrab dan sering ada pertemuan pribadi. Jadi, mereka menjadi sahabat karena mereka sering bertemu.
*
       Pagi hari yang sangat cerah…
“Lavender! Cepat sedikit siap-siapnya. Sue sudah datang”  bentak papa Lavender dari bawah.
“Iya, pa! Lavender sudah selesai. Ini mau turun.” balas Lavender sambil turun ke bawah.
Sampai diruang tamu…
“Pa, ma. Aku berangkat dulu. Nanti aku sarapan disekolah.” pamit Lavender.
“Iya sudah, hati-hati ya!” pesan papa dan mama Lavender.
“Siap, pa. Siap, ma.” balas Lavender.
  Lavender dan Sue keluar dari rumah Lavender dan menuju pos dekat komplek mereka. Biasanya pos itu dipakai buat berkumpulnya S.M.I.L.E  buat berangkat sekolah bareng.
“Sue, Lave. Kalian lama banget sih? Kita garing nungguin disini.” kata Ivan.
“Ini, aku nungguin Lave yang lama banget dandannya.” jelas Sue.
“Sorry, guys. Kalian tau lah aku gimana anaknya. Jangan marah, ya!” sambung Lavender.
“Yayayaya. Kita tau, kamu anak cewek yang paling hobby dandan dan bikin kita garing nungguin kamu dandan.” sambung suara serak-serak basah, Mike.
“Hey, apa kalian mau debat disini? Sampe kita telat disekolah?” bentak Elder.
  Elder adalah cowok yang paling tua diantar Mike dan Ivan. Dia juga cowok paling tegas dan bijaksana diantara keduanya.
“Okey. Sekarang kita mau berangkat pake apa? Mobilku dipakai papa kerja.” tukas Mike.
“Aku sudah suruh sopirku buat kesini. Kita pake mobilku saja.” lanjut Ivan.
“Baguslah.” tambah Sue.
   Tak lama kemudian, mobil Fortuner hitam mengkilat sudah tiba didepan mereka berlima dan tanpa malu-malu, mereka langsung masuk kemobil itu.
 “Pak, nanti jemput kita jam 03.00, ya?” pesan Ivan ke sopirnya.
“Baik, den.” balas sopirnya.
“Van, kenapa jam 03.00? Kita kan pulang jam 01.00.” tanya Lavender dengan kebingungan.
“Lavender, kamu lupa? Kita nanti kan belajar kelompok.” sambung Mike.
“HAH? Tugas apa?” tanya Lavender dengan kebingungan lagi.
“Tugas bahasa Indonesia. Kita kan disuruh buat film dan kita pake sekolah ini buat lokasinya.” jelas Sue.
“Oh, iya. Aku lupa. Hehehehe.” jawab Lavender dengan tersenyum.
“Sudah-sudah, masalah film itu kita bahas nanti saja. Sekarang kita ke masuk ke kelas.” kata Elder, yang selalu menjadi penengah perdebatan.
   D
i jam istirahat, mereka selalu berkumpul ditaman belakang sekolah. Berbagi canda tawa dan cerita bersama. Biasanya, salah satu dari mereka membelikan jajajan untuk camilan saat mereka bercerita.
“Eh, kita kan sudah 13 tahun bersahabat dan membentuk nama S.M.I.L.E. Menurut kalian, apa manfaat dari persahabatan kita ini dan arti S.M.I.L.E bagi kalian?” pertanyaan Mike yang muncul tiba-tiba, membuat Lavender, Sue, Elder dan Ivan tersentak. Suasana yang tadinya nyaman, ramai, kini berubah menjadi hening dan tegang.
“Mike? Apa maksudmu?” bentak Sue.
“Sue, tenang. Aku rasa pertanyaan Mike harus kita jawab dan dari jawaban yang berbeda, mungkin persahabatan kita akan lebih baik meskipun kita nantinya menjalin hidup masing-masing.” jelas Elder, lagi-lagi bersikap bijak.
“Oke. Mulai dari aku yang bikin pertanyaan… Menurutku, arti S.M.I.L.E itu sesuai dengan kita. Kita selalu bahagia meskipun kita ada masalah dan kita menghadapi masalah itu juga dengan senyuman.” tukas Mike.
“Menurutku, guna dari persahabatan ini adalah, kita dapat mengerti arti kehidupan bersama, kebahagiaan dan kepedihan hidup bersama.” jelas Elder.
“Kalo aku. Persahabatan kita selalu bikin anak lain ENVY. Envy dalam arti, kita selalu bersama, rukun, dan selalu terlihat bahagia meskipun kita mendapat masalah dan benar yang dikatakan Mike, kita menghadapi masalah itu juga dengan senyuman.” ujar Lavender dengan tenang.
S.M.I.L.E adalah sebuah nama yang selalu bikin orang lain senang mendengarnya. Arti kata itu dalam inggris adalah senyum. Kalo arti itu menurutku, itu arti sebuah perkumpulan nama depan kita dan nama itu tidak ada yang dapat mengganti atau memisahkan. Karena dalam inggris kata S.M.I.L.E sudah ada arti tertentu dan jika salah satu kata itu hilang, arti S.M.I.L.E sudah berbeda.” sambung Sue.
“Menurutku. S.M.I.L.E itu persahabatan yang selalu tercipta dan langgeng meskipun kita kelak menjalani hidup masing-masing dan guna persahabatan ini adalah, kita dapat mengasihi, bahu-membahu, mengerti arti susah dan senang, melengkapi hidup yang duka dan suka.” jawab Ivan.
“Mike, kita sudah jawab pertanyaanmu. Sekarang, biarkan aku tanya padamu.” tukas Elder.
“Oke, aku sudah puas dengan jawaban itu dan aku juga sangat bangga, senang mendengar jawaban-jawaban yang spektakuler.” jelas Mike.
“Apa maksud dan tujuanmu menanyakan hal ini?” tanya Elder dengan ekspresi yang selalu tenang.
“Maksud dan tujuanku adalah hanya ingin tahu perasaan kalian terhadap persahabatan kita selama ini dan aku harap, dari jawaban kalian itu termasuk jawabanku, S.M.I.L.E akan tetap bersama dan makin baik setiap harinya. Walaupun kita akan menjalani hidup masing-masing.” jelas Mike.
“Meskipun raga kita terpisah, tapi hati dan jiwa kita selalu dekat.” sambung Sue.
“I like it, Sue.” sambung Lavender dan Ivan.
“Sue, Lave. Kita tunggu kalian ditaman tadi, oke?” kata Ivan setelah selesai membereskan barang-barangnya dikelas.
“Oke.” jawab Lavender sambil mengemasi buku-bukunya.
“Jangan lama-lama.” sambung Mike.
“Siip lah.” balas Sue dengan tersenyum ke Mike.
  Selesai beres-beres, Sue dan Lavender langsung ke taman dan disana Mike, Ivan dan Elder sudah mempersiapkan perlengkapan untuk membuat film dan mereka tinggal memainkan peran masing-masing.
“Apakah kita berdua terlambat, Elder?” tanya Lavender dan Sue ke Elder.
“Tepat waktu. Kita baru saja selesai mempersiapkan perlengkapan.” sambung Mike.
“Oke. Semua sudah berkumpul, segera kita laksanakan tugas ini dan jangan membuang-buang waktu.” sambung Elder.
“Sopirku udah ada didepan sekolah. Kita langsung pulang aja, yuk!” ajak Ivan.
“Sorry, guys. Aku nggak bisa ikut pulang bareng kalian.” kata Mike.
“Aku juga nggak bisa. Maaf, ya.” sambung  Sue.
“Sue, kamu jahat banget sih. Ngebiarin aku cewek sendiri dimobil Ivan.” protes Lavender.
“Bukan gitu Lavender. Tapi…” kata Sue terputus.
“Sue sama aku ada urusan pribadi.” kata Mike memutus penjelasan Sue.
“Tunggu.. Sejak kapan kalian berdua punya urusan pribadi gini? Setau ku atau kami, kalian berdua nggak pernah gini. Main sembunyi-sembunyian.” sambung Ivan heran.
“Sudah lah, guys. Itu urusan mereka berdua. Biarin aja mereka yang tau, meskipun kita sahabatnya, kita nggak harus tau urusan mereka, kan?” Elder selalu jadi penengah, “Lave, sudahlah. Sekali-kali kamu terpisah bentar sama Sue. Lagian aku dan Ivan kan sahabatmu sendiri, jadi nggak usah takut kalo kita apa-apain kamu. Kita nggak jahat sama cewek, tenang aja.”
“Oke lah. Bener katamu, El.” Lavender pasrah.
“Lave, El. Cepat, yuk! Kita harus ke mobilku. Kasihan sopirku udah nungguin, kepanasan pula.” sambung  Ivan.
“Ya sudah, kita berdua pergi dulu, ya.” pamit Mike.
“Bye…” sambung Sue.
   Akhirnya, Lavender pulang bersama Ivan dan Elder naik mobil Ivan sedangkan Sue dan Mike, ????? ENTAH lah.
“Mike, kita mau kemana? Kenapa tadi pas kita ngerjain film kamu bilang ke aku kita akan pergi berdua?” tanya Sue heran.
“Aku mau bawa kamu ke tempat yang cuma kita berdua yang tau dan disana aku…” kata Mike terputus.
“Kok diem? Aku apa?” tanya Sue dengan heran lagi.
“Lihat saja nanti ditempat itu.” kata Mike membuat Sue penasaran.
    Ada yang penasaran nggak, dengan apa Sue dan Mike pergi ke tempat yang dimaksud Mike? Oke… Mereka naik mobil Mike. Loh, kok bisa? Padahal kan tadi Mike berangkat sekolah bareng mobilnya Ivan, kok pas mau ke tempat itu dia sama Sue naik mobilnya? ANEH…
   Jadi, Mike itu sudah nyuruh sopirnya buat nganterin mobilnya ke sekolah. Terus, sopirnya disuruh pulang naik taksi dan ongkos taksi itu udah dikasih sama Mike. Makannya, Sue dan Mike bisa ke tempat itu berdua dan naik Mike. Karena, Mike sudah merencanakan ini semua.
N
ggak lama kemudian…..
“Sampai…” kata Mike dengan girang.
“Taman?” kata Sue dengan bingung saat mereka ada di depan taman.
“Come on lah, Sue. Jangan bingung. Keluar dari mobil, lalu kita cari duduk ditaman dan aku akan bilang ke kamu, semuanya.” jelas Mike.
“O….Oke…Oke” balas Sue dengan suara terbata, masih bingung.
    Mereka keluar dari mobil dan mencari duduk ditaman itu.
“Mike, tunggu. Aku ngerasa aneh.” suara Sue lirih.
“Ada apa?” tanya Mike tenang.
“Apakah taman ini sudah…” suaranya terputus.
“Taman ini adalah taman milik keluarga ku. Disinilah aku dan keluargaku berkumpul saat liburan tiba atau saat salah satu dari kita depresi. Taman ini sengaja diletakkan disini karena tempat ini jarang dikunjungi orang dan kamu, Sue. Orang pertama yang pertama kali kesini, kamu orang lain. Kamu bukan keluargaku, tapi sahabatku. Aku harap, kamu jangan beritahu letak taman ini ke yang lainnya dan jangan bilang kalau kita kesini. Taman ini rahasia untuk umum.” jelas Mike.
“O…Oke, aku akan merahasiakan pertemuan kita hari ini dan, well. Katamu, kamu mau ke aku? What’s?” tanya Sue penasaran lagi.
“Apa aku salah mencintai cewek?”
“Haah?!” dengan suara kaget, so pasti, ”Mike, yang benar saja. Kita dilahirkan didunia ada cewek dan cowok itu untuk saling mencintai dan saat kita bersatu dengan cinta kita, kita akan bahagia dan memiliki semua yang kita mau.”
“Yeah, kamu benar Sue. Tapi, bagaimana kalau aku jatuh cinta sama SAHABAT ku sendiri?”
“WHAT? Apa kamu? Nggak mungkin. Don’t me, please!”
“Hey, You are dreaming? Wake up, please! I’m not falling in love with you, ok?”
“Ok, I know. Don’t angry. You….”
“Yes. I falling in love to Lavender.”
“WHAT? No Way!!!”
“Why, Sue?” bentak Mike, “Apa Lavender sudah punya cowok lain? Siapa dia?”
‘Bukan, karena itu Mike. Aku berkata “No way”, cause… I like you, Mike. Aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu lebih dari sahabat. Tadinya, aku kira kamu ngajak aku kesini buat nembak aku. Tapi, ternyata… Aku terlalu berharap, aku salah besar. Aku ke GR an. Aku tau, kamu nggak akan mungkin jatuh cinta sama aku, karena aku nggak secantik Lavender. Tapi, cintaku ini udah sepenuhnya buat kamu. Mike.’ kata Sue dalam hati dengan perasaan yang sangat sakit, karena Sue mengetahui sendiri kalau Mike suka sama Lavender, bukan dia. Tanpa di sadari, Sue meneteskan air mata. Dia tidak sadar kalau dia tidak menjawab pertanyaan Mike dan…
“Sue, you ok?” tanya Mike dengan was-was.
“I’m ok. Why?”
“You said. Kamu… Kamu meneteskan air mata. Saat aku tanya “Why, Sue?”, kamu bukannya menjawab itu tapi kamu melamun dan meneteskan air mata.” jelas Mike.
“Oh, sorry. Aku cengeng banget, ya?!” mengusap air matanya dan melihat jam tangannya. “Sudah sore, bisakah kamu nganter aku pulang?”
“Oke. Mari, aku bantu.” jawab Mike sambil membantu Sue bangkit dari bangku taman.
   Akhirnya, Sue tidak menjawab pertanyaan Mike yang tadi. Dia meminta Mike mengantarnya pulang, karena hari memang sudah sore saat itu dan ada alasan lain, Sue nggak mau nangis didepan Mike. Alasan Sue menangis karena dia sedih dan sakit hati, karena dia tahu kalau cowok yang dia sukai, suka dengan cewek lain dan itu adalah sahabatnya sendiri.
   K
e esokkan paginya, Sue berangkat sendiri. Tidak bersama dengan Lavender, Mike, Ivan dan Elder. Lavender heran kenapa Sue tidak berangkat bareng dengan mereka, setelah kemarin dia pergi sama Mike.
“Lave, Sue mana?” tanya Ivan.
“Nggak tau. Sejak tadi malem dia nggak bisa aku hubungin, aku sms nggak bales.” jawab Lavender dengan wajah polos.
“Mike, kemarin kamu pulang jam berapa?” tanya Elder.
“Jam 17.00.” jawab Mike tenang.
“Kalian kemarin ngapain aja?” tanya Elder.
“Elder!” bentak Lavender dan Ivan.
“Nggak apa, Lave, Van.” menenangkan Lavender dan Ivan, “Kemarin aku cuma cerita dan ngobrol-ngobrol aja. Tapi nggak lama, Sue ngeluarin air mata tiba-tiba, terus dia minta pulang.”
“Mike, kamu jahat banget sih. Bikin sahabatku nangis.” protes Lavender, “Huuh, aku benci kamu, Mike. Kamu bukan sahabatku lagi. Kamu jahat, jahat……” Lavender pergi dari tempat biasanya mereka berkumpul sebelum berangkat sekolah.
“Lave, tunggu!” teriak Mike tapi Lavender cuek.
“Hey, ada apa ini? Kenapa jadi kacau sih? Hanya gara-gara kemarin Sue and Mike kemarin pergi berdua.” ujar Ivan bingung.
“Tidak, Ivan. Kamu tidak mengerti kejadian sebenarnya.” jelas Elder dengan pandangan kosong.
“Elder, memangnya kamu tau yang sebenarnya?” tanya  Mike bingung.
“Aku akan jelaskan semua setelah pulang sekolah.”
“Kita pake mobilku saja.” sambung Mike.
D
i sekolah dan di kelas, Lavender cuek dan tidak mau berbicara dengan Mike karen Lavender kecewa sama Mike. Mike sudah membuat Sue menangis kemarin dan semuanya kacau balau sekarang. Sue tidak masuk sekolah karena dia masih sedih atas ucapan Mike kemarin dan Sue membenci Lavender sekarang. Karena, Sue berpikir Lavender telah merebut Mike. Tapi nyatanya, Lavender tidak merebut Mike. Dia tidak suka Mike, tapi suka dengan Ivan. Ivan juga suka dengan Lavender hanya saja karena mereka sahabat, mereka memendam rasa itu. Mike sekarang dibenci sama Lavender yang jelas-jelas Lavender cewek yang dia sukai, meskipun sahabatnya. Hanya karena Mike membuat Sue menangis, Lavender membencinya. Entah sampai kapan Sue membenci Lavender, dan entah sampai kapan Lavender membenci Mike, dan entah sampai kapan pula Lavender dan Ivan memendam rasa mereka masing-masing dan entah sampai kapan pula, Elder menyimpan rahasianya itu.
Ivan yang tidak tau kejadian yang sebenarnya merasa bingung dan tidak tau apa yang harus dia lakukan biar sahabatnya kembali seperti dulu. Tapi Elder, berbeda jauh dengan Ivan, sangat sangat sangat jauh. Elder sudah tau semua ini sebelum dan sesudah kejadian ini. Karena, Elder mempunyai sifat melihat masa depan dan juga bisa membaca pikiran orang. Makanya itu, Elder bersikap bijak dan tegas karena dia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki para sahabatnya dan Elder juga merahasiakan kemampuannya itu.
B
iasanya S.M.I.L.E  berkumpul ditaman di jam istirahat ini. Tapi kali ini, hanya M.I.E = Mike, Ivan, Elder yanga ada ditaman itu.
“Elder, sekarang waktunya untuk menjelaskan maksudmu tadi.” ujar Ivan cepat.
“Oke.. Sebelumnya, aku minta maaf karena udah merahasiakan semua ini dari kalian. Karena ini rahasia keluargaku juga, jadi aku memendam hal ini selama kita bersama. Tapi, janji jangan kaget kalau aku bilang ini dan percaya atau nggak harus percaya, please ?!”
“Aku semakin bingung, El” tukas Ivan.
“Aku punya kemampuan melihat masa depan dan aku juga bisa membaca pikiran orang.” jelas Elder.
“WHAT? Nggak mungkin?!” teriak Ivan kaget, sedangkan Mike hanya dia saja dari tadi.
“Benar. Aku nggak bohong. Aku sebenarnya nggak  mau bilang, soalnya aku tau begini reaksinya dan kemungkinan nggak percaya dari pada percaya.” kata Elder.
“Jadi, kamu tau…” suara Mike terputus.
“Ya… Aku tau perasaanmu Mike, perasaan kalian semua, pikiran kalian, semuanya.” Elder membenarkan.
“Please jangan ceritakan hal kemarin, El.” larang Mike.
“Sorry, Mike aku nggak bisa. Aku harus kasih tau Ivan dan kalau bisa kasih tau Sue dan Lavender, biar masalah ini cepat selesai dan nggak ada kesalah pahaman lagi.”
“Benar, Mike.” kata Ivan menatap Mike, “El, ceritakan semuanya.” pinta Ivan, menatap Elder.
“Oke, Mulai dari kasus Mike-Sue-Lavender-Ivan.”
“El, itu kasus kita semua. Except, you.” jelas Mike.
“Yeah, I think his know that.” sambung Ivan.
“Aku ingin kalian berdua tidak memotong ceritaku.” pinta Elder.
“Oke.” kata Mike and Ivan bersama.
“Mike kemarin curhat ke Sue tentang perasaannya ke Lavender. Mike jatuh cinta sama Lavender sejak 3 tahun belakangan ini sedangkan Sue sudah 5 tahun memendam rasa cinta ke Mike, tapi Sue memendamnya karena dia tahu Mike adalah sahabatnya. Sayangnya, Lavender suka sama Ivan sejak 7 tahun lalu sampe sekarang dan Ivan 8 tahun sudah naksir dan memendam rasa ke Lavender.” jelas Elder.
“Jadi, Lavender suka sama…”
“Yeah. Aku dan Lavender pernah mengungkapkan perasaan kami, hanya saja kami tidak ingin menjalani hubungan khusus. Sahabat sudah cukup bagi kami.” sambung Ivan.
“Jadi, Sue tidak masuk karena dia masih sedih gara-gara dia tau kalau Mike suka aku sedangkan Sue suka sama Mike tapi cintanya pupus?” suara Lavender yang datang tiba-tiba mengagetkan Ivan dan Mike, kecuali Elder. Karena Elder tau, Lavender akan datang.
 “Lave?” ujar Mike bingung.
“Lave, come on. Follow us.” ajak Elder santai. Lavender ikut gabung dengan mereka bertiga,“Biarkan aku lanjutkan penjelaskanku semuanya.” ucap Elder.
“Silahkan.” sambung mereka bertiga bersama.
“Sekarang semua berkumpul, except Sue. Wajar dia tidak masuk karena dia masih sakit hati sama Lave and Mike. Masalahnya, sekarang Sue membenci Mike dan Lave. Karena Mike suka sama Lave, bukan dia dan dia benci Lave karena pikir Sue, Lave merebut Mike dari dia padahal, Lave suka dengan Ivan dan Ivan juga tidak pernah cerita ke Sue kalau Ivan dan Lave saling menyukai hanya saja mereka lebih mementingkan persahabatan dari pada percintaan.” ujar Elder.
“Kita harus kerumah Sue dan menjelaskan ini semua.” usul Mike.
“Tidak semudah itu.” protes Elder.
“Why?” tanya Lavender dan Ivan bersama.
“Sue butuh waktu 3 hari untuk mengerti ini semua. Lebih baik Mike minta maaf sama Sue dan bilang sama Sue kalau rasa suka Mike ke Lave itu hanya dulu dan Mike sekarang sudah tidak ada rasa dengan siapapun.” kata Elder.
“Apa itu benar, Mike?” tanya Lavender.
“Lave, aku tau pikiran kalian semua. Perasaan Mike berubah begitu cepat ketika dia tau kalau kamu suka dengan Ivan saat itu juga, bukan Mike. Ok?” jawab Elder.
“Yeah, I know.” balas Lavender.
“Cinta sudah membutakan kalian semua. Hanya karena cinta, persahabatan kita menjadi imbasnya. Lagian, kalian tidak ada yang saling memilik pada akhirnya. Ivan kelak tidak dengan Lave dan sebaliknya dengan Lave. Mike tidak akan dengan Sue atau Lave. Jadi, sekarang kita hanya akan menjadi sahabat. Tidak lebih.” kata Elder mengingatkan, “Kita lanjutkan lagi besok. Sekarang waktunya masuk dan 3 hari lagi, persahabatan kita akan kembali seperti dulu lagi.”
“Yeah. Aku tidak sabar menunggu persahabatan kita kembali seperti dulu.” kata Lavender.
       3 days later…………….
    Sue sudah masuk sekolah lagi dan dia masih tampak kesal dengan Mike and Lavender tapi untungnya ada Elder yang selalu jadi penengah.
    Elder dan yang lainnya sudah berencana untuk mendamaikan Sue dengan Mike and Lave lagi. Saat jam istirahat, mereka berlima akan berkumpul ditaman belakang sekolah seperti biasa.
“Sue. How are you?” tanya Ivan menghampiri bangku Sue.
“Baik, Van.Gimana kabarnya Mike and Lave? Apa mereka sudah jadian?” jawab Sue datar.
“Hey, Sue.” sapa Elder tiba-tiba.
“Hey, El.” balas sapa Sue.
“Kamu bicara apa sih? Mereka kan sahabat kita, mana mungkin mereka pacaran.” jelas Elder.
“Sahabat? Itu dulu, Sekarang… Lupakanlah.”
“Oke. Gimana kalau nanti jam istirahat kamu, Ivan dan aku ngobrol ditaman biasa? Tanpa Lave and Mike.” ajak Elder.
“Oke.” Sue menyetujui.
   R
encana Elder dan Ivan berhasil. Sue mau datang ke taman dan pastinya, disana belum ada Lave dan Mike.
“Sue, kita membawamu kesini ingin membicarakan sesuatu.” kata Elder setenang mungkin.
“Silahkan !” jawab Sue datar.
“Lavender itu suka Ivan dan Ivan juga suka Lavender. Aku tau kamu suka sama Mike meskipun Mike tidak suka kamu, tapi Lavender yang dia sukai. Aku tau semuanya, karena aku memiliki kemampuan untuk melihat masa depan dan aku juga bisa membaca pikiran orang.” jelas Elder to the point, tanpa panjang lebar dan basa-basi.
“WHAT?” teriak Sue kaget.
“Awalnya, aku, Mike dan Lave tidak percaya. Tapi setelah El bilang kalau aku dan Lave saling suka tapi tidak ingin hubungan serius, aku percaya. Karena hal itu hanya aku dan Lave yang tau bahkan aku dan Lave tidak pernah cerita ke siapapun  tentang hal itu.” sambung Ivan, meyakinkan Sue.
“Aku kini tidak ada rasa lagi ke Lave, karena saat aku tau kalau Lave dan Ivan saling suka, aku langsung sadar. Cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku tau betapa sakitnya dan hancurnya hatimu saat kamu tau seseorang yang kamu cintai, tidak mencintaimu.” lanjut Mike berjalan dengan Lavender keluar dari semak-semak.
“Mike? Lave?” Sue melihat mereka bingung dan kaget.
“Kita dari tadi disini. Kita mendengar percakapan kalian.” kata Lavender polos.
“Jadi….”
“Conclusion nya adalah… Lavender tidak memiliki Ivan atau Mike dan Mike tidak memiliki Lavender atau Sue dan Sue tidak memiliki Mike dan… Ivan tidak memiliki Lavender.” ucap Elder masih tenang, “Kalian kelak tidak ada yang saling memilik. Ivan tidak memiliki Lave dan sebaliknya dengan Lave. Mike tidak memiliki Sue atau Lave dan Sue juga tidak memilik Mike. Jadi, sekarang kita hanya akan menjadi sahabat selamanya.”
“Meskipun raga kita terpisah, tapi hati dan jiwa kita selalu dekat.” kata Lavender sambil melirik dengan senyuman jail ke Sue.
“Hey, itu kata-kataku.” protes Sue.
“Akhirnya, kalian damai juga. Aku senang kalau damai.” tukas Elder, “Satu lagi, jangan bilang siapa-siapa tentang kemampuan ku, hanya kalian yang tau. Oke? Please?!”
“Ok lah……” jawab mereka berempat kompak.
“Hey...Ada yang kurang.” sambung Ivan.
“Apa?” tanya Sue.
“Apa kalian tidak ingin merayakan ini?” tanya Ivan jail,“Jangan pada sok jaim deh… Aku tau Sue dan Lavender ingin ini, karena cewek-cewek suka yang ini.”
“Hah?!” jawab Sue dan Lavender bingung, mereka bertatapan.
Berpelukan...” sambung Ivan.
       Kini mereka bersatu lagi karena berkat Elder yang menyatukan mereka dan S.M.I.L.E bisa bersatu kembali dan bahagia selamanya.